Rencana Pembangunan Jalan Tol Bojonegoro
Jalur Tol Bojonegoro Bakal Mengikuti Solo Valley
Rencana pembangunan jalan tol di Bojonegoro mulai dimatangkan. Beberapa kali pemerintah pusat telah turun lapangan dan terakhir mengecek lahan Solo Valley. Sesuai rencananya, jalur tol akan mengikuti jalur lahan Solo Valley.
Alasannya tak perlu melakukan pembebasan lahan, karena statusnya sudah tanah negara. ‘’Untuk tol, rencananya mengikuti jalur Solo Valley,’’ kata Kepala Bidang Reservasi I Balai Besar Peningkatan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali, Sodeli kepada Jawa Pos Radar Bojonegoro. Sodeli menuturkan, pembangunan jalan tol di Bojonegoro itu bagian dari pengembangan wilayah Gerbang Kertasusila, meliputi Kabupaten Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan.
Sesuai rencananya, Solo Valley akan diintegrasikan sebagai sarana transportasi darat dengan dibangunnya jalan tol akan meminimalisir tumbuhnya hunian liar di sepanjang saluran. Dan dibangunnya rest area untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang akan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kemudian pada kanal Solo Valley dapat digunakan untuk transportasi air. Wisata air dan koneksi ke empat waduk yaitu Waduk Pacal, Gongseng, di Bojonegoro dengan Waduk Gondang dan Waduk Prijetan di Lamongan. ‘’Serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan karena menghubungkan Wilayah Pengembangan Strategis Gerbang Kertasusila dengan kawasan perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah seperti kawasan migas Blok Cepu dan Bandara Ngloram,’’ terang pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah itu.
Lahan Solo Valley, menurut dia, tanah peninggalan HindiaBelanda (1890-1948) sepanjang sekitar 120 kilometer. Lebarnya sekitar 150 meter melewati kabupaten Tuban, Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik. Saat itu, akan dimanfaatkan masyarakat pada zaman dahulu untuk irigasi. Serta pengendali banjir Sungai Bengawan Solo.
Aliran Solo Valley sekaligus pembangunan embung-embung untuk menunjang produktivitas pertanian. Pengaktifan Solo Valley, akan dimulai dari bangunan intake pengendalian banjir di hulu Bendung Gerak Karangnongko. Saluran pembawa searah dengan saluran induk irigasi Karangnongko Kanan, menyambung ke saluran Solo Valley di Desa Luwihaji Kecamatan Ngraho, Bojonegoro.
Rencananya sampai dengan Kabupaten Gresik sepanjang 165 kilometer. Lebar 150 meter, dan membentang ke timur di selatan Sungai Bengawan Solo, hilir menuju Kali Lamong sepanjang 130 kilometer dan lebar 150 meter. Wilayah administrasi studi Solo Valley berada di wilayah sungai Bengawan Solo hilir yang mencakup empat kabupaten.
Yaitu Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik. Menurut Sodeli, Solo Valley melintasi sekitar 20 kecamatan dan sekitar 117 desa. Tersebar di empat kabupaten, yaitu Bojonegoro,Tuban, Lamongan dan Gresik. Dalam dokumennya, Solo Valley dibangun sekitar 1930 bersamaan dengan pembuatan Waduk Pacal, di Kecamatan Temayang, Bojonegoro.
Dua sistem pengendali banjir ini merupakan hibah dari Ratu Belanda Wilhelmina. Lokasinya membentang di jalur selatan, mulai Sungai Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, hingga ke Kecamatan Baureno di perbatasan Lamongan.
Data di Balai Besar Bengawan Solo (BBWS) menyebutkan lahan Solo Valley sekitar 15.000 kilometer persegi. Solo Valley di Bojonegoro meliputi Keca matan Ngraho, Padangan, Kalitidu, Nga sem, Purwosari, Dander, Ka pas, Sumberejo, Balen, Kepohbaru, dan Baureno.
Rerata lebar kanal itu antara 70 hingga 150 meter dengan keda laman 4 meter. ‘’Terakhir ada peninjauan di di Dusun Men deg, Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, ‘’ kata Camat Ngraho Saipurrokhim. Menurut dia, tinjauan itu untuk mengetahui batasan lahan masuk dalam kawasan Solo Valley.
Solo Valley bagian dari program pembangunan pengendalian banjir dan pembuatan jaringan irigasi semenjak zaman Pemerintah Hindia Belanda, membentang dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik dan Surabaya. Dengan rencana desain baru Solo Valley, mendatang bermanfaat sebagai longstorage pengendali banjir yang secara berulang terjadi, tampungan air untuk irigasi dan air baku, mengatasi kekeringan di Kabupaten Bojonegoro, Lamongan dan Gresik. ‘’Tapi kami belum menerima rencana detailnya,’’ kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro M. Anwar Mukhtadlo.
Sumber :
https://radarbojonegoro.jawapos.com/read/2020/09/01/211645/jalur-tol-bojonegoro-bakal-mengikuti-solo-valley