Pages

Tuesday, October 15, 2019

Tol Demak-Tuban-Gresik


Bakal Ada Tol Trans Jawa Jilid II, Seperti Apa Proyeknya?

Proyek Tol Trans Jawa Jilid II segera terwujud. Serangkaian ruas tol tersebut bakal menghubungkan Semarang - Surabaya melalui jalur utara Pulau Jawa, termasuk tepi pantai.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa saat ini proyek yang sudah dibangun adalah Tol Semarang-Demak. Selanjutnya, dalam waktu dekat akan dilanjutkan dengan pembangunan Tol Demak-Tuban.

"Sudah ada pemrakarsa yang dari Tuban sampai ke Demak, Jasa Marga. Itu sudah ada pemrakarsanya, mereka sudah nyiapin studinya. Jadi mungkin enggak sampai setahun pasti akan [dibangun]," kata Basuki di kantornya, Jumat (4/10/2019).

Tol Demak-Tuban menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui jalur pantai utara (Pantura) Pulau Jawa. "Sampai Tuban. Berarti sudah bisa nyambung ke Surabaya," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menambahkan bahwa untuk ruas-ruas lain yang menyambung hingga Surabaya, saat ini masih menunggu pemrakarsa.

"Kalau usulannya sampai sekarang itu masih dari Demak sampai ke Tuban itu satu usulan prakarsa," tambah Danang.

Setelah dari Tuban akan dibangun tol ke arah Gresik. Ruas-ruas nantinya masih akan melewati wilayah Pantura seperti Bojonegoro, Lamongan hingga Manyar Gresik. Saat ini, sudah disiapkan ruas sambungannya melalui Manyar.

"Manyar ke Surabaya nanti ketemu dengan [Tol] Krian-Legundi-Bunder-Manyar. Jaringan Jawa Timur," kata Danang.

Jaringan Tol Trans Jawa saat ini sudah tersambung antara Semarang dan Surabaya melalui jalur selatan. Nantinya, jaringan tol Trans Jawa Jilid II tersebut juga akan tersambung dengan ruas Tol Trans Jawa yang sudah ada.

"Dari Manyar itu kemudian lalu tersambung dengan kawasan Gresik dan Surabaya, Gerbang Kertasusila [Gresik Jombang Mojokerto Surabaya Sidoarjo Lamongan] itu," katanya.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20191004160848-4-104522/bakal-ada-tol-trans-jawa-jilid-ii-seperti-apa-proyeknya


Tol Gresik-Tuban Segera Dibangun, Ada Dua Pilihan Lewat Tengah atau Pantura

Dalam waktu dekat, provinsi Jawa Timur bakal mempunyai tol baru di jalur pantura. Yakni tol Gresik-Tuban yang menurut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa akan menghubungkan kawasan industri Manyar, Kabupaten Gresik hingga ke kawasan industri Kabupaten Tuban.

"Ini sudah berulang kali kita rapatkan untuk segera direlasiasikan. Bahwa koneksitas antara Manyar hingga Tuban akan dibangunkan dengan jalan tol," ujar Khofifah, (25/9/2019).

Lebih lanjut Khofifah memaparkan, opsi perencanaan jalan tol ini ada dua pilihan. Opsi tersebut yaitu antara melewati tengah atau melewati pinggir kawasan pantura.

"Terlebih karena di pantura itu ada banyak kawasan industri dan banyak pelabuhan atau seaport," terangnya.

"Sehingga efektivitas tol harapannya bisa lebih didapatkan," jelasnya.

Saat ini, progres masterplan pembangunan tol Gresik-Tuban ini sedang didetailkan, khususnya untuk koneksitas ke kabupaten kota.

Khofifah menambahkan, Pemprov Jatim juga sudah mengundang pihak kabupaten kota terkait perencanaan pembangunan tol ini.

"Ini nanti yang menjalankan infrastrukturnya dari pemerintah pusat. Kita sudah kumpulkan untuk bupati, wali kota untuk sinkronisasi perencanaannya," paparnya.

Menurut Khofifah, koneksitas antar kawasan industri merupakan kunci penting karena akan menjadi modal kuat untuk akses distribusi barang dan hasil industri ke daerah.

https://otomotifnet.gridoto.com/read/231864646/tol-gresik-tuban-segera-dibangun-ada-dua-pilihan-lewat-tengah-atau-pantura?page=2#!%2F


Rencana Pembangunan Tol Demak-Tuban-Gresik Maju Selangkah

Kementerian PUPR menargetkan pembangunan Jalan Tol Semarang / Demak sepanjang 27 kilometer yang terintegrasi dengan pembangunan tanggul laut bernilai investasi Rp15,5 triliun akan dimulai pada akhir 2019 dan ditargetkan selesai pada 2021.

PT Waskita Toll Road mendapat surat untuk melakukan pengkajian pembangunan jalan tol Demak—Tuban—Gresik sepanjang 236 kilometer. Kajian itu akan menjadi prastudi kelayakan dalam pengajuan pembangunan jalan tol melalui prakarsa badan usaha.

Direktur Utama WTR Herwidiakto mengatakan bahwa perseroan tidak sendiri dalam menggarap prakarsa jalan tol Demak—Tuban—Gresik. Prakarsa (unsolicited) jalan tol yang masuk dalam koridor utara Jawa itu dikerjakan bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. selaku pimpinan pemrakarsa dan badan usaha swasta.

"Surat untuk mengkaji sudah ada. Karena ruasnya cukup panjang, cukup lama juga untuk [penyusunan] pra-FS [feasibility study]," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (26/9/2019).

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol, investasi pembangunan jalan tol Demak—Tuban—Gresik diestimasi mencapai Rp67,95 triliun. Jalan tol ini akan melengkapi konektivitas Semarang—Surabaya via jalan tol.

Sebelumnya, konektivitas Semarang—Surabaya sudah tersambung jalan bebas hambatan melalui lima ruas tol, yaitu Semarang—Solo, Solo—Ngawi, Ngawi—Kertosono, Jombang—Mojokerto, dan Surabaya—Mojokerto

Herwidiakto mengakui bahwa potensi lalu lintas harian di ruas Demak—Tuban—Gresik sedikit lebih rendah dibandingkan dengan sisi selatan. Dia tidak menampik kemungkinan tingkat pengembalian investasi atau internal rate of return juga bakal lebih kecil. "[Namun,] lalau tarifnya ditinggikan ya, enggak kecil," tuturnya.

Secara keseluruhan, program pembangunan jalan tol di Jawa terbilang ambisius. Data Ditjen Bina Marga menunjukkan bahwa ada 30 ruas tol yang akan dibangun di Jawa dalam periode 2020—2024. Jumlah tersebut di luar rencana pembangunan jalan tol di Jaboderabek.

Secara keseluruhan, panjang 30 ruas itu mencapai 2.024 kilometer, terpanjang dibandingkan dengan program jalan tol di pulau lain. Investasi pembangunan jalan tol mencapai Rp397,95 triliun.

Dalam catatan Bisnis, dari 30 ruas, sedikitnya 3 ruas merupakan usulan badan usaha yang telah mendapat persetujuan prakarsa dari Menteri PUPR.

Ketiga ruas itu yakni Akses Pelabuhan Patimban, Solo—Yogyakarta—Kulon Progo, dan Gedebage—Tasikmalaya—Cilacap.

Di samping itu juga terdapat tiga ruas hasil penambahan ruang lingkup dari tiga jalan tol yang sudah ada. Ketiganya yakni Sukabumi—Ciranjang (perpanjangan jalan tol Bocimi), Ciranjang—Padalarang (perpanjangan tol Padaleunyi), dan Kertosono—Kediri (perpanjangan Ngawi—Kertosono).

https://ekonomi.bisnis.com/read/20190930/45/1153583/rencana-pembangunan-tol-demak-tuban-gresik-maju-selangkah

Monday, July 22, 2019

Persatu


Persatuan Sepak bola Tuban

Persatu (singkatan dari Persatuan Sepak bola Tuban) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Persatu Tuban saat ini berlaga di Liga 2 Indonesia

Persatu merupakan sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Tuban, Jawa Timur. Persatu bermarkas di Stadion Loka Jaya, Tuban, Jawa Timur. Tim Persatu mempunyai julukan Laskar Ronggolawe, sedangkan pendukung tim Persatu dikenal dengan nama Ronggo Mania.

Persatu saat ini merupakan harapan, simbol perjuangan dan harga diri masyarakat Tuban untuk mengangkat nama Kabupaten Tuban dalam kancah persepak bolaan nasional dengan mengikuti jejak kabupaten tetangga yang terlebih dahulu sukses di tingkat nasional.

Salam oleh Ronggomania adalah siratan semangat dan rasa kebersamaan dalam satu wadah perjuangan untuk mencapai kehormatan tertinggi dalam sepak bola di Indonesia secara sportif, berbudaya luhur dan bermartabat seperti yang tersirat di dalam diri setiap masyarakat Tuban yaitu semangat dan jiwa Ronggolawe.


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Persatu_Tuban
https://radarbojonegoro.jawapos.com/read/2019/06/17/141670/persatu-milik-kita-bersama

Tuesday, May 14, 2019

Center of Excellent Penanaman Melon

Tuban akan Jadi Center of Excellent Penanaman Melon di Jatim, Begini Penjelasan Gubernur Khofifah


Lahan pertanian melon di Tuban bakal dijadikan center of excellent untuk penanaman holtikultura khususnya melon. Untuk itu para petani melon di Tuban bakal diajak belajar tentang penanaman melon unggulan di Sidoarjo.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung saat menghadiri acara Petik Melon di Desa Klotok Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban, Minggu (11/5/2019).

Gubernur Khofifah yang juga didampingi oleh Bupati Tuban Fathul Huda melakukan petik melon siap panen di Desa Klotok yang luas lahan pertanian melonnya mencapai 800 hektare.

Pada petani di sana, ia menyampaikan bahwa pekan depan mereka akan diajak ke Sidoarjo dan belajar penanaman melon prima.

"Kami ada pengembangan pilot project melon prima yang kualitasnya sangat baik. Kulitnya mulus bahkan seperti plastik dan bentuknya bukan bulat tapi kotak," kata Khofifah.

Dikatakan gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini, pekan depan melon prima itu akan panen.

Oleh karenanya ia ingin agar para petani melon bisa ikut serta melihat buah melon prima yang dikembangkan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo tersebut.

"Saya sudah cicipi melonnya manis dan saya sempat berpikir kalau itu plastik. Besok Rabu saat panen saya ingin petani melin Tuban bisa ikut untuk belajar karena melon yang di sana itu sudah berkualitas ekspor," kata Khofifah.

Lebih lanjut dikatakan mantan Menteri Sosial ini mengatakan bahwa Tuban memiliki pengembangan pertanian yang luar biasa. Bahkan bukan hanya melon tapi juga kelengkeng.

"Saya ingin belajar banyak dari Tuban. Kelengkeng dan melon ini adalah pertanian pedesaan. Kalau petani bisa dikembangkan maka profit yang bisa dinikmati petani bisa mencapai enam hingga tujuh kali lipat," tegasnya.

Dengan format ini maka Khofifah mengatakan cocok dan sejalan dengan tekad Pemprov yang ingin memangkas kemiskinan pedesaan di Jawa Timur masih tinggi sebesar 15,2 persen lebih dari dua kli lipas tkngkat kemiskinan di perkotaan.

"Proses holtikultura yang mendapatkan pendampingan yang baik sampai permodalan hingga pasar yang baik maka akan menjadi pintu masuk untuk percepatan penyejahteraan dan penurunan kemiskinan pedesaan di Jawa Timur," tegas Khofifah.

Sementara itu momen kedatangan Khofifah ke kawasan pertanian melon ini juga diisi dengan dialog bersama para petani dan asosiasi petani.

Mereka memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan keluh kesah yang mereka rasakan selama mengembangkan pertanian holtikultura melon.

Suhartoyo, perwakilan petani melon Desa Klotok mengatakan penanaman melon dilakukan petani selain menanam padi yang dilakukan sebanyak dua kali setahun.

Meski produktivitas tinggi akan tetapi dikatakan Suhartoyo sempak mengalami gagal panen.

"Tahun ini hampir 35 persen pertanian melon kami gagal panen. Permasalahannya adalah sungai avur yang membuat lahan sawah kita banjir hingga gagal panen hampir separo," tegas Suhartoyo.

Tidak hanya itu ia juga ingin ada bantuan dari Pemprov untuk membantu peningkatan kualitas melon. Sebab selama ini melon Tuban juga kerap terserang penyakit cacar hampir 50 persen.


"Dan yang terakhir mengantisipasi kualitas melon yang menurun maka kami minta bantuan dinas pertanian terkait untuk kami diberi bimbingan untuk pengolahan produk pasca panen atau peningkatan nilai produk," tegasnya.

Dengan begitu maka dikatakan Suhartoyo program yang dicanangkan Khofifah untuk petani Tuban sesuai dengan masalah yang dihadapi masyarakat di sini.


Sumber :
http://surabaya.tribunnews.com/2019/05/12/tuban-akan-jadi-center-of-excellent-penanaman-melon-di-jatim-begini-penjelasan-gubernur-khofifah?page=all.

Sunday, February 10, 2019

Lahan Kilang Tuban

Maju Mundur Lahan Kilang Tuban, Pertamina: Kelar Tahun Ini!


06 February 2019 13:56

PT Pertamina (Persero) menargetkan pembebasan lahan untuk kilang Tuban akan rampung tahun ini. Saat ini, memang kilang tersebut sedang terkendala masalah lahan, pasalnya ada 300 hektar tanah yang merupakan milik masyarakat.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Syahrial Mukhtar mengatakan, pihaknya kini tengah berdiskusi terus kepada masyarakat setempat dengan bantuan Pemerintah Daerah agar lahannya bersedia dibebaskan dan digunakan untuk pembangunan kilang.

"Kilang Tuban itu kan sekitar 400 ha punya pemerintah, dan itu sudah kami proses untuk bisa digunakan. isanya sekitar 300 ha itu punya masyarakat, nah yang punya masyarakat itu kami terus diskusi kepada warga setempat supaya lahannya bisa digunakan untuk kilang baru nanti," ujar Syahrial kepada media saat dijumpai di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Lebih lanjut, ia menuturkan, pembicaraan dengan masyarakat masih terus dilakukan dengan bantuan pemda setempat untuk menjelaskan juga kepada masyarakat kalau keberadaan kilang di Tuban nanti bisa memberikan banyak manfaat. Syahrial menyebutkan, manfaat pertama yang langsung terasa adalah adanya lowongan lapangan kerja bagi warga setempat.

Lowongan pekerjaannya pun, lanjut Syahrial, bukan sekedar lowongan saja, tetapi juga disiapkan masyarakatnya untuk bisa bekerja, dengan pendidikan di balai latihan kerja milik Kementerian Ketenagakerjaan. Pendidikannya, kata Syahrial akan menggunakan anggaran CSR Pertamina, sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya.

"Selain itu, sudah pasti di mana pun ada proyek investasi itu pasti akhirnya akan tingkatkan ekonomi masyarakat, multiplier effect-nya besar sekali lho, dan itu akan buat ekonomi masyarakat sekitar tumbuh sangat besar sekali, berbagai macam industri pendukung akan ada di sana," tambah Syahrial.

Adapun, dari sisi Pemda, sudah diberikan penetapan lokasi (penlok), dan sudah menjadi dasar perusahaan untuk membangun kilang. Tahapan berikutnya, Pertamina sedang membangun Basic Engineering Design (BED), sambil penyiapan lahan.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memang memiliki opsi untuk memindahkan lahan pembangunan kilang di Tuban menjadi di Situbondo, yang merupakan lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

"Iya ada masalah lahan. Ada ide untuk ubah lokasi, tetapi masih opsi. Apakah tetap di Tuban atau ke Situbondo," ujar Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Namun, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar memastikan pembangunan proyek kilang Tuban tetap dilakukan di lokasi awal, tidak jadi dipindah ke Situbondo.

"Kilang minyak Tuban tidak pindah lokasi, tetap," kata Arcandra kepada media ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Lebih lanjut, Arcandra menjelaskan, dibatalkannya pembangunan kilang minyak di Situbondo telah melalui tahap kajian menyeluruh. Ia menjelaskan, Tuban tetap terpilih menjadi lokasi pembangunan kilang karena di sana sudah tersedia aset, seperti petrokimia.

"Dengan begitu, kilang minyak itu bisa diintegrasikan petrokimia, sehingga memberikan nilai tambah," tuturnya.

Arcandra juga mengatakan, saat ini proses pembangunan kilang Tuban masih dalam proses pembebasan lahan. Adapun, Arcandra menilai, kilang harus bisa fleksibel agar bisa menjawab tantangan perkembangan mobil listrik yang sudah mulai dilakukan.


Sumber :
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190206134843-4-54052/maju-mundur-lahan-kilang-tuban-pertamina-kelar-tahun-ini

Investor Kepincut Kilang Tuban RI

Ramai Investor Kepincut Kilang Tuban RI, Rusia Terpental? 14 September 2023 17:20 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menk...

Related Post